Fanny Wiriaatmadja

Posts Tagged ‘Hypermart

Dalam hari yang biasa-biasa saja aku sudah benci tempat semrawut ini, apalagi setelah hujan singgah mengguyur, kemudian tanpa dosa menyisakan prasasti berupa kolam-kolam kecil yang sukses terbentuk dari ceruk yang terserak di sepanjang jalan, bukti pengabaian pemerintah akan kondisi infrastruktur daerah ini.

Jalan becek, alhasil berjalan harus ekstra hati-hati kalau tidak mau noda hitam air sisa hujan melekat mesra di kakimu.

Kutahan-tahan deritaku walau mulut konsisten mengutuk. Sabarlah, gumamku, sebentar lagi semua tak lagi begini.

Kiri kanan semua wajah tukang jualan langgananku muram durja. Mendung penyambut hujan sudah lama reda, tapi pasar ini punya mendung yang baru.

Mbok Kikir –dipanggil seperti itu karena kekikirannya dianggap tak masuk akal- yang biasa sibuk menjerit histeris, membalas sengit gerutuan pelanggannya yang protes akan biaya-biaya ekstra yang dikenakan seenak jidat, kini diam seribu bahasa dengan bibir terkatup rapat. Muka judesnya makin menyeramkan. Ajaibnya lagi, saat aku meminta kantung plastik untuk daun seledri belanjaanku, dia memberikannya cuma-cuma tanpa sepatah kata pun keluar!

Mang Uja, penjual tomat, lain lagi. Kalau biasanya bibir manisnya mendayu-dayu penuh rayu pada pelanggannya, kini kata-kata gombalnya berganti helaan napas berkali-kali. Sengaja disuarakan kencang-kencang, pertanda sifat suka jadi pusat perhatiannya belum digerus mendung massal ini. Hanya wajahnya saja yang terlihat asam. Ucapan terima kasihku hanya dibalas anggukan kaku. Aku jadi sedikit rindu pekik histerisnya, “terima kasih kembali, wahai manisku cintaku yang menawan indah..”

Terakhir saat mampir ke tempat Bang Jawir si tukang ayam, aku bengong melihat dirinya sudah tampak dari jauh. Utuh. Lazimnya, wajahnya akan tertutup setumpukan ayam-ayam yang baru dipotong. Dia diam bergeming dengan tatapan hampa, seolah sedang ada di alam lain.

“Ayamnya mana, Bang?” seruku heran.

Dia menggeleng-geleng, pasang raut terganggu dan menatapku sebal seolah pertanyaanku menyentil harga dirinya. Terpaksa ayam absen kubeli hari ini. Maklum hanya si abanglah penjual ayam satu-satunya di pasar ini.

Sesi belanja selesai, segera kuputuskan kembali ke rumah. Nuansa riuh rendah khas pasar ini benar-benar sudah lenyap. Semua keributan tawar-menawar dan segala perdebatan jual-beli seakan tamat riwayatnya. Pasar ini sedang menjemput ajalnya.

Ah, peduli amat, langkahku toh tetap ringan tanpa beban. Besok hypermart baru di blok sebelah resmi buka. Nyonyaku sudah bilang, selanjutnya kami akan belanja di sana.

Selamat tinggal becek, panas terik dan segala jenis bau-bauan pasar! Aku bahagia!

Total Kata : 365

Diikutsertakan dalam tantangan #BeraniCerita untuk membuat flash fiction dengan setting pasar tradisional.


Fanny Wiriaatmadja

Follow Fanny Wiriaatmadja on WordPress.com

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 1,713 other subscribers

Memories in Picture - IG @fannywa8

No Instagram images were found.

Blog Stats

  • 594,587 hits

FeedJit

Archives

Categories

Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
Jia Effendie

Editor, Translator, Author

Dream Bender

mari kendalikan mimpi

catatan acturindra

sekelumit cerita penolak lupa

JvTino

semua yang ada di alam ini bersuara, hanya cara mendengarnya saja yang berbeda-beda

Rini bee

Ini adalah kisah perjalanan saya. Kisah yang mungkin juga tentang kamu, dia ataupun mereka. Kisah yang terekam di hati saya. Sebuah karya sederhana untuk cinta yang luar biasa. Sebuah perjalanan hati.. :)

hati dalam tinta

halo, dengarkah kamu saat hatimu bicara?

Agus Noor_files

Dunia Para Penyihir Bahasa

kata dan rasa

hanya kata-kata biasa dari segala rasa yang tak biasa

Iit Sibarani | Akar Pikiran

Akar Pikiran Besar Mengawali dan Mengawal Evolusi Besar

cerita daeng harry

cerita fiksi, film, destinasi dan lainnya

Dunia Serba Entah

Tempatku meracau tak jelas

Astrid Tumewu

i am simply Grateful

Mandewi

a home

FIKSI LOTUS

Kumpulan Sastra Klasik Dunia

Meliya Indri's Notes

ruang untuk hobi menulisnya

anhardanaputra

kepala adalah kelana dan hati titik henti

catatanherma

Apa yang kurasa, kupikirkan...tertuang di sini...

Rido Arbain's Personal Blog

Introducing the Monster Inside My Mind

Sindy is My Name

Introducing the Monster Inside My Mind

MIZARI'S MIND PALACE

..silent words of a silent learner..

Nins' Travelog

Notes & Photographs from my travels

Gadis Naga Kecil

Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal.

lalatdunia's Blog

sailing..exploring..learning..

GADO GADO KATA

Catatan Harian Tak Penting

Maisya

My Thought in Words and Images

Luapan Imajinasi Seorang Mayya

Mari mulai bercerita...

hedia rizki

Pemintal rindu yang handal pemendam rasa yang payah

Catatannya Sulung

Tiap Kita Punya Rahasia

chocoStorm

The Dark Side of Me

copysual

iwan - Indah - Ikyu

nurun ala

menari dalam sunyi

Rindrianie's Blog

Just being me

Nona Senja

hanya sebuah catatan tentang aku, kamu, dan rasa yang tak tersampaikan

https://silly-us.tumblr.com/

Introducing the Monster Inside My Mind

Doodles & Scribles

Introducing the Monster Inside My Mind

All things Europe

Introducing the Monster Inside My Mind

The Laughing Phoenix

Life through broken 3D glasses. Mostly harmless.

miund.com

Introducing the Monster Inside My Mind

Dee Idea

Introducing the Monster Inside My Mind

DATABASE FILM

Introducing the Monster Inside My Mind

www.vabyo.com

Introducing the Monster Inside My Mind

amrazing007 tumblr post

Introducing the Monster Inside My Mind

The Naked Traveler

Journey Redefined

~13~

Introducing the Monster Inside My Mind