Sebelas
Posted November 7, 2013
on:- In: Fiction
- 6 Comments
11.
Itulah angka keramat bagiku, bentuk pemujaan terhadap pemain bola bernomor punggung 11 favoritku.
Hari ini pun, tanggal 11 bulan 11, aku menanti kelahiran putra pertamaku. Berkali-kali kulirik gelisah arlojiku. 5 menit lagi jam 11.11.
Dokter kandungan istriku akhirnya menyetujui waktu kelahiran yang kuminta ini, walaupun berkali-kali ia nyatakan bahwa resikonya terlalu besar terkait usia kandungan istriku yang sebenarnya belum siap.
Jam 11.30, Ibuku muncul dari ruang bersalin.
“Selamat, anakmu resmi lahir jam 11.11.” Air mataku menggenang di pelupuk, ambil ancang-ancang untuk mengalir, sebelum kudengar suara pedih Ibu, “Istrimu juga sudah dipastikan dokter meninggal jam 11.11, bertepatan dengan kelahiran anakmu.”
Diikutsertakan dalam #FF100Kata dengan tema harian ‘Sebelas’.
November 7, 2013 at 7:57 am
Yahhh,… demi angka 11 mengorbankan istrinya
November 7, 2013 at 9:01 am
Iya.. demi kepuasan pribadi 🙂