[BeraniCerita #27] Kisah VAXN1
Posted September 16, 2013
on:- In: Fiction
- 10 Comments
“Perhatian, perhatian, estimasi bersin dalam 5 menit. Seluruh pasukan dipersilakan bersiap..” Instruksi tanpa nada dari mesin kasat mata itu berulang kali terdengar. Serentak terjadi kehebohan kecil saat semua organisme itu mulai riuh berbaris sesuai nomor urut yang mereka dapat. Secara kodrat, yang senior berhak atas barisan lebih depan.
Sebuah virus junior terlihat menatap antrian panjang itu dengan mata berkerjap takjub. VAXN1 meliriknya sejenak, terkekeh geli.
“Baru pertama ya?” senggolnya.
Si Junior seperti baru tersadar, “I-iya.. Aku baru lahir kemarin.. Entah kapan giliranku.. I-ini adalah mimpiku selama ini..”
VAXN1 mengangguk-angguk, “Kamu mau dapat giliran itu sekarang?” tanyanya.
Si Junior menoleh kaget. Sepertinya matanya tidak bisa berhenti membelalak. “Maksudmu?” tanyanya cepat.
VAXN1 memperlihatkan nomor di tangannya. 50.
Si Junior membelalak. “Kamu serius? K-kamu sungguhan? K-kenapa tidak kamu gunakan nomormu? Ini kesempatanmu..”
VAXN1 tertawa malas, “Tidak, aku lebih suka hidup nyaman di sini.. Sudah dua minggu aku sengaja melewatkan semua antrian. Maaf aku tidak seperti kalian para pejuang yang begitu bersemangat mengukir prestasi dengan membuat sebanyak mungkin manusia terkontaminasi.. Aku lebih suka hidup tenang..”
“J-jadi ini boleh untukku?” tanya Si Junior sambil menatap dengan penuh damba nomor 50 yang serasa keajaiban untuknya. VAXN1 berbisik pelan, “Untukmu. Tapi tukar dengan sebuah intimu..”
Seketika VAXN1 berhasil mendapatkan sebuah intisari lagi dari Si Junior; sesuatu yang dibutuhkannya untuk menambah kekuatannya. Si Junior cepat mengambil nomor 50 itu tanpa ragu dan berbaris dengan sedikit salah tingkah. Beberapa detik kemudian, terdengar aba-aba “Berangkat!!!!” dan Si Inang bersin berkali-kali, melontarkan para virus itu keluar dalam satu seruan panjang heroik, menembus pertahanan puluhan calon inang lain di luar sana, berusaha berlomba untuk menyerang dan menambah daftar korban.
***
VAXN1 terbangun karena mendengar sayup-sayup suara inangnya.
“Iya Dok, bersin saya sudah mulai reda, ingus juga sudah berhenti mengalir, tapi tubuh masih lemas.. Entah sudah berapa minggu ini berlangsung. Aneh..”
Setelah itu entah kenapa ia tidak dapat mendengar suara inangnya lagi. Tahu-tahu ia melihat pendar perak masuk dari kulit inangnya, tepat menuju ke arahnya. Tubuhnya sontak lemas, tidak dapat bergerak sama sekali.
“Tidak sakit kan?” Dia sempat mendengar suara Sang Dokter ke inangnya, sebelum kehilangan kesadarannya.
Total Kata : 340
Cerita ini dibuat untuk memenuhi tantangan BeraniCerita untuk membuat Flash Fiction dengan menggunakan karakter Pak Ogah
10 Responses to "[BeraniCerita #27] Kisah VAXN1"
Ini unik lagi! Ada virus pemalas, ada pak ogah versi virus! Bhahaha
oh… jadi virusnya punya karakter seperti pak ogah, seorang manusia. Kenapa virusnya tdk menyerang org yg berkarakter seperti pak ogah aja? 🙂
1 | Orin
September 17, 2013 at 6:14 am
hohoho…seru seru…perjalanan singkat sebongkah virus *halah* hehe
fannywa
September 17, 2013 at 6:35 am
Haha iya, virus ga niat..